Di era seperti sekarang, lumrah bagi brand atau perusahaan memakai media sosial untuk meningkatkan penjualan atau untuk memperkenalkan produknya ke tengah-tengah konsumen.
Dengan memakai media sosial, sebuah brand mampu berinteraksi dengan calon konsumen, berusaha menarik perhatian mereka untuk mengklik materi apapun yang ditawarkan entah dalam bentuk video, foto, meme, dan lain sebagainya.
Di tengah masifnya jumlah brand yang menggunakan media sosial, Thrive Agency Indonesia hadir untuk membantu brand agar lebih menonjol di berbagai kanal media sosial yang tersedia.
Thrive, yang juga dikenal dengan nama PT. Gema Teknologi Cahaya Gemilang, menawarkan layanan social media marketing untuk brand yang ingin memperkenalkan keunikan produknya ke tengah pengguna media sosial, namun di saat bersamaan membutuhkan layanan untuk mengelola akun media sosialnya.
“Di Thrive, kami memberikan layanan pengelolaan media sosial yang lengkap, mulai dari analisis pasar, manajemen akun, manajemen konten, sampai audit akun media sosial brand itu sendiri.”
“Dengan cakupan pelayanan yang komprehensif, analisis utuh yang berkaitan dengan kesuksesan brand di media sosial bisa kami berikan. Dan pada gilirannya kami berharap bisa membantu brand mengambil keputusan terbaik untuk meningkatkan penjualan maupun awareness melalui kanal media sosial yang tersedia,” kata CEO Thrive Eddy Yansen dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (10/02).
Dalam sejarahnya, Thrive merupakan agensi yang fokus membantu brand melakukan transformasi digital lewat serangkaian solusi yang komprehensif dan ekonomis, termasuk di dalamnya social media marketing.
“Selama lebih dari 15 tahun, Thrive sudah membantu banyak klien berkembang di ranah digital.”
“Kami adalah salah satu perusahaan paling awal yang memperkenalkan solusi pemasaran media sosial di tanah air. Selama ini kami membantu klien, perusahaan maupun brand, mengelola aset digital mereka di media sosial,” kata Eddy melanjutkan.
Situs web Statista pada 8 Februari 2022 merilis laporan tentang penggunaan media sosial yang diprediksi akan mencapai 3,43 miliar pengguna aktif bulanan di semua kanal pada 2023 mendatang.
Eddy yakin dengan fakta tentang betapa masifnya angka pengguna media sosial, ditambah dengan pengalaman Thrive selama 15 tahun, agensi media digital yang dikelolanya itu bisa mendorong lebih banyak perusahaan lokal untuk melakukan transformasi digital guna meningkatkan kapabilitas bersaing secara global.