Teknologi firewall terus berkembang sejak pertama kali ditemukan pada dekade 1980-an. Dulunya teknologi tersebut dimulai dari sistem packet-filtering sederhana yang mengawasi lalu lintas data di antara dua komputer.
Lalu teknologi tersebut berkembang.
10 tahun kemudian, tepatnya pada pertengahan 1993, serangan siber yang menyasar kerentanan jaringan melahirkan generasi kedua firewall, yakni stateful inspection firewall.
Perkembangan firewall kemudian berlanjut ke generasi ketiga yang menangani kerentanan pada sistem yang menjadi sasaran eksploitasi. Dari sana lahirlah firewall yang dibekali dengan Intrusion Prevention Systems Products (IPS).
Generasi firewall selanjutnya muncul berdasarkan perkembangan teknik serangan siber. Pada 2010, misalnya, masifnya penggunaan bot yang dipakai untuk menyerang kelemahan sistem jaringan memunculkan produk firewall dengan fitur anti-bot dan sandbox.
Setelah itu teknologi firewall terus berkembang dan terus-menerus menyesuaikan diri dengan perkembangan jenis-jenis serangan cyber yang menyasar kerentanan sistem jaringan.
Mengapa Pemilik Bisnis Membutuhkan Firewall?
Kalau Anda adalah pebisnis yang mengoperasikan sebuah sistem yang mengandalkan jaringan internet untuk berkomunikasi dengan konsumen/klien (misalnya untuk melakukan transaksi) atau untuk menghubungkan jaringan kantor cabang dengan kantor pusat, sistem tersebut pada dasarnya terbuka untuk diserang orang lain yang mengakses jaringan.
Karena sifatnya yang terbuka itulah, maka bisnis Anda membutuhkan perlindungan firewall. Tujuannya untuk mencegah penyusup memasuki jaringan, sekaligus menjaga agar jaringan Anda tidak mengalami kerusakan akibat ulah penyusup jahat.
Namun fungsi firewall bukan cuma itu saja. Ada 3 kelebihan firewall yang menguntungkan bagi setiap pemilik bisnis yang menggantungkan operasional bisnisnya kepada jaringan internet:
Di satu sisi firewall memblokir penyusup yang ingin mengakses jaringan Anda, dan di sisi lainnya membantu memblokir situs web tertentu supaya tidak diakses pengguna jaringan Anda.
Fungsi ini berguna, misalnya, bila Anda ingin mencegah karyawan Anda mengakses situs yang dianggap berbahaya karena berbagai alasan, misalnya, karena website-nya berisi phising, judi, berisi unduhan ilegal, dan lain sebagainya.
Cara kerja firewall cukup sederhana. Ia memantau lalu lintas data masuk dan keluar, serta mencatat aktivitas yang tidak biasa. Nah, ketika firewall mendeteksi aktivitas yang tidak biasa, Anda akan mendapat peringatan ketika serangan terjadi, atau ketika penyusup berusaha mendapat akses tidak sah ke dalam sistem Anda.
Kalau peringatan yang sama muncul berulang, artinya sistem jaringan Anda sering mendapat ancaman dan Anda perlu meningkatkan pertahanan agar jaringan tidak kebobolan.
Selalu ada bisnis yang menyimpan data-data bukan di server bisnis milik sendiri, namun di cloud service. Keputusan ini biasanya diambil ketika sebuah bisnis ingin menghemat pengeluaran untuk server.
Di titik ini, bisnis yang menyimpan data di cloud service semakin membutuhkan firewall untuk meminimalkan resiko kehilangan data secara signifikan.
Jadi kalau Anda memiliki firewall yang bekerja dengan kebijakan kontrol lalu lintas jaringan yang ketat, resiko jaringan Anda terpapar kode berbahaya semakin kecil.
Kelebihan firewall adalah ia menjadi garis pertahanan pertama melawan penyusup, termasuk scammers, hacker, dan pihak eksternal yang berusaha mencuri sesuatu dari jaringan Anda. Firewall bekerja 24/7, menjaga jaringan Anda tetap aman dan bisnis Anda senantiasa produktif.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang keamanan jaringan, klik di sini. Thrive menyediakan solusi produk firewall yang handal untuk bisnis Anda. Silakan hubungi kami dan tim Thrive akan melayani Anda dengan produk firewall terbaik.